Anak usaha PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), PT
Krakatau Engineering bekerjasama dengan PT Samator Gas Industri dan Bapelkes
Krakatau Steel untuk mendirikan anak usaha baru yang bergerak di bidang pemisahan
udara (air separation plant). Nilai investasi pendirian anak usaha ini mencapai
US$ 80 juta atau sekitar Rp 720 miliar.
Direktur Utama Krakatau Steel Fazwar Bujang mengatakan, air separation plant
memiliki kepasitas produksi 45 ribu meter kubik per jam (NCMH). Jika
disetahunkan, produksinya mencapai 356,4 juta NCMH.
Ia menambahkan, anak usaha baru ini selanjutkan adakan menyediakan pasokan gas
untuk Krakatau Steel, serta pabrik-pabrik lain di sekitar Cilegon.
Fazwar berharap realisasi pabrik mulai berjalan akhir tahun ini, dan dapat
beroperasi sebelum tutup 2014. Pasokan gas diharapkan dapat mendukung pabrik
Blast Furnace milik perseroan ataupun hasil kerjasama KRAS dengan Posco (PT
Krakatau Posco).
"Mereka juga pasok gas O2, juga selain itu. Nitrogen karena ini produk
ikutannya. Hasil Nitrogen bisa empat kali kipat dari hasil 45 ribu NCMH,"
tegasnya.
Kerjasama ini akan dimulai dengan membentuk joint venture yang akan
melaksanakan pembangunan pabrik, kegiatan produksi dan distribusi, pemelihara
pabrik dan pemasaran.
Menteri BUMN Dahlan Iskan pun memuji langkah kerjasama Krakatau Engineering dan
Samator. Krakatau Steek dianggap memilih mitra yang ideal, karena Samator
termasuk perusahaan besar.
"KS pintar. Sebelumnya untuk memenuhi gas mereka membeli, sekarang
memiliki. Dengan melahirkan bersama, dan siap bertarung dengan perusahaan
asing. Kita harap ini akan unggul," imbuhnya.
(wep/dnl)