CEO Samator Group Arief Harsono
mengatakan perolehan ISO 9001:2015 yang merupakan pembaharuan ISO sebelumnya
tahun 2008 tersebut diyakini akan meningkatkan efisiensi proses serta
memperluas pasar dan meningkatkan penjualan.
"Dengan memperoleh ISO ini kami
turut berperan serta dalam proses pembangunan yang berkelanjutan terutama bagi
bidang-bidang yang terkait dengan energi baru dan terbarukan (EBT), green
economics, maupun bidang-bidang yang terkait peningkatan kesejahteraan
masyarakat seperti kualitas kesehatan," katanya saat acara Serah Terima
ISO 9001:2015 di Novotel Samator Surabaya, Senin (23/4/2018).
Selain ISO 9001:2015, Samator Group
juga memperoleh ISO lainnya seperti ISO 18000 untuk keamanan dan keselamatan kerja,
ISO 14000 untuk standar manajemen lingkungan dan ISO 2000 untuk manajemen mutu
atau food safety.
"Di Indonesia, perusahaan gas
industri yang pertama kali dan satu-satunya mendapatkan ISO ini baru
Samator," imbuh Arief.
Samator Group sendiri merupakan produsen
gas industri yang dihasilkan melalui suatu proses pemisahan dan proses
produksi. Gas industri yang diperoleh dari proses pemisahan antara lain Oksigen
(02), Nitrogen (N2), Argon (Ar), dan Helium (He).
Sedangkan Asetilen (C2H2) dan
Nitrous Oxide (N20) diperoleh dari proses reaksi kimia yang produksinya
membutuhkan bahan baku, antara lain Kalsium Karbida untuk Asetilen, dan
Ammonium Nitrate untuk Nitrous Oxide.
Untuk Hidrogen dan Karbondioksida
diperoleh dari kimia dan pemisahan yang membutuhkan bahan baku dari hidrokarbon
Konsumen gas industri terdiri dari
berbagai sektor, antara lain makanan dan minuman, kimia, kosmetik, rumah sakit,
baja, otomotif dan lain sebagainya.
Pada 2004, Samator Group
mengakuisisi PT Aneka Gas Industri sepenuhnya yang merupakan perusahaan eks
BUMN yang menjadi PMA dengan nama Messer.
Pasca akuisisi, Samator Group aktif
melakukan proses transformasi organisasi, serta aktif melakukan ekspansi ke
berbagai wilayah Indonesia baik melalui pembangunan plant maupun melalui
pembangunan Filing Station yang tersebar di seluruh Indonesia.
Editor: Miftahul Ulum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar