Bandung, itb.ac.id -
Sebagai bentuk sinergi dan kerjasama dengan perguruan tinggi, PT. Aneka Gas
Industri (AGI) Samator Group, yang diwakili oleh Wakil Direktur Utamanya,
mengaku senang dapat menjalin kesepahaman bersama dengan Institut Teknologi
Bandung (ITB). Penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama (MoU) ini, dilaksanakan
pada hari senin, 4/6/2018, di Ruang Rapat Pimpinan, Gedung Rektorat, Jalan
Tamansari, Bandung.
Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Kemitraan,
Prof. Bambang Riyanto, bersama Wakil Direktur Utama PT AGI, Rachmat Harsono,
dan Direktur PT. AGI Samator Group, Agus Purnomo, hadir menandatangani MoU yang
terdiri dari sembilan pasal dengan disaksikan langsung oleh Rektor ITB, Prof.
Kadarsah Suryadi dan Wakil Rector ITB bidang Keuangan, Perencanaan dan
Pengembangan, Prof. Wawan Gunawan A. Kadir (yang juga menjabat sebagai Direktur
Eksekutif Center of Excellence (CoE) CCS/CCUS di ITB).
Penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama atau
Memorandum of Understanding (MoU) ini sejalan dengan misi ITB sebagai
Entrepreneurial University. Unggul di bidang pendidikan/pengajaran (Excellence
in Education), unggul di bidang penelitian (Excellence ini Research), dan
unggul di bidang karya/inovasi (Excellence in Innovation) adalah tiga ciri
untuk mencapai Entrepreneur University.
Tentu saja ITB tidak dapat menggapai misinya
sendiri. ITB harus menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk industri.
“ITB sebagai Entrepreneur University harus kerjasama dengan industri untuk
berbagai activity, dan hari ini merupakan salah satu tonggak yang mencirikan
Entrepreneur University,” ujar Prof. Kadarsah Suryadi di sela-sela sambutannya.
MoU Mengawali Langkah Besar Untuk Kerjasama Yang
Saling Memberi Manfaat
Memiliki puluhan pabrik pengolahan gas industri,
seperti O2, N2, Ar termasuk CO2, PT. AGI Samator Group dikenal sebagai
perusahaan produsen gas tertua dan terbesar di Indonesia. Sementara untuk
pabrik likuid CO2 sendiri yang dimiliki dan dioperasikan oleh PT AGI berlokasi
di Subang dan Cilamaya, Jawa Barat.
“Aplikasi likuid CO2 antara lain pada industry
makanan dan minuman (foor and bererage), yaitu pada industri minuman bersoda
atau makanan siap saji yang disimpan menggunakan es kering (dry ice) agar tahan
lebih lama sebelum dikonsumsi, kemudian untuk pengelasan (welding gas),
industri kemasan makanan (food packaging) dan lain-lain” kata Rachmat Harsono
dalam kata sambutannya. Hal di atas menjadikan perusahaan besar ini sebagai
laboratorium yang baik untuk perkembangan dunia pendidikan dan penelitian di
ITB.
“Karena CO2 itu source-nya dari lapangan-lapangan
gas yang dikelola oleh PT Pertamina EP, sedangkan ITB bersama-sama dengan
Ditjen Migas dan PT Pertamina saat ini sedang menginisialisasi Pilot Project
CCS (Carbon Capture and Storage) yang pertama di wilayah Asia Tenggara dan Asia
Selatan, maka ITB sedang menjajagi pemanfaatan kelebihan gas CO2-nya agar
dimanfaatkan dengan lebih maksimal dan lebih bermanfaat. oleh karena itu
menggandeng PT AGI adalah pilihan yang bijak” ungkap Deni nama panggilan
Rachmat Sule, dosen ITB yang juga menjabat Center Manager CoE CCS/CCUS di ITB.
“Penandatangan MoU tersebut sebagai awalan,yang
menandakan bahwa kita akan berjalan sebagai satu tim,” lanjutnya. Project CCS
itu sendiri akan beroperasi di lapangan Gundih, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Selain kerjasama di bidang penyerapan produk likuid
CO2, ITB dan PT. AGI Samator Group akan melaksanakan kerjasama di bidang-bidang
lainnya, terutama apabila Pilot Project CCS di lapangan Gundih ini telah
berakhir, karena infrastruktur yang terbangun dengan hibah dari Asian
Development Bank (ADB) harus termanfaatkan secara maksimal. Selain itu,
konsultasi dalam bidang IPTEK, pengembangan sumber daya manusia, dan pendidikan
dan pelatihan merupakan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan di dalam kerangka
kerjasama ini.
“Kami senang dapat menjadi bagian dari penelitian
yang akan memberi manfaat bagi ITB dan industri. PT AGI Samator Group untuk
sisi komersialnya, sedangkan ITB akan mendapatkan laboratorium nyata di
lapangan, sehingga terjadi peningkatan kualitas penelitian dan jumlah publikasi
ilmiah,” pungkas Afdal Marda, salah seorang GM di PT AGI Samator Group.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar